Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan Indonesia untuk mengantisipasi penularan novel coronavirus (2019-nCoV), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Pusat Biomedik dan Kesehatan Dasar menggelar sosialisasi prosedur pemeriksaan nCoV di Jakarta (7/2).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono yang turut hadir untuk memberikan arahan mengatakan bahwa pihaknya mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bagian dari langkah kesiapsiagaan pemerintah terhadap persebaran nCoV, yang per tanggal 7 Februari telah dilaporkan di 24 negara.
''Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Balitbangkes. Kesiapan itu harus diwujudkan dalam 3 hal yaitu kesiapan orang, alat dan bahan,'' kata Dirjen Anung.
Dengan melihat kasus infeksi nCoV global yang mengalami peningkatan secara eksponensial, Anung menegaskan bahwa penguatan jejaring laboratorium menjadi bagian penting untuk mempercepat proses pengujian tentunya sesuai dengan pedoman dari WHO, yang mana pedoman itu terus berkembang seiring dengan persebaran virus tersebut.
''Waktunya harus cepat dan tentu kita diminta akurat yang ditunjukkan dengan rekognisi dari badan-badan dunia atau standardisasi dari lembaga-lembaga yang kompeten,'' imbuhnya.
Karenanya Dirjen Anung meminta, kepada seluruh peserta sosialisasi untuk siap dan siaga terhadap segala kondisi yang ada, termasuk untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif di wilayah-wilayah yang dibutuhkan. Tak perlu khawatir, Anung menekankan siap memberikan dukungan terhadap apa yang dibutuhkan termasuk didalamnya logistik dan finansial.
''Saya ingin memastikan untuk layanan kesehatan berjalan dengan baik,'' tandasnya.
Jakarta, 7 Februari 2020